Mana judulnya? Apakah "Masalah=pelajaran" ini yang
dimaksud penulis untuk judulnya? Kenapa tertulis menyamping dari isi puisi ini?
Seakan itu sebuah catatan yang merupakan keterangan kata dalamnya.
Puisi adalah sebuah proses "kelahiran cikal bayi"
dari seorang penulis. Wajar kita harus memberi nama juga penanda waktu kapan
waktu lahirnya.
Jadi seorang penulis puisi sebaiknya memberi titi mangsa di
akhir sebuah puisi. Contoh di akhir puisi dalam spasi yang terpisah
mencantumkan Pare, September 2012 atau bentuk penanda waktu lainnya yang
mengingatkan kapan proses puisi ini terlahir.
Tim FAM suka dengan semangat dan pesan moral yang
disampaikan penulis menyikapi masalah dalam hidup. Tidak terlalu menganggap
satu yang memberatkan, dipikirkan, hingga melarut dalam siuasi yang justru
membuat semakin sulit.
Ya, benar yang namanya kehidupan kita tidak akan pernah
lepas dari berbagai masalah yang datang dan pergi. Sangat setuju bila penulis
menyatakan itu sebagi pendewasaan diri. Karena kita bisa belajar dari sebuah
masalah yang ada, mendapatkan hikmah dari sebuah kejadian, dan menjadi cermin
untuk langkah selanjutnya.
Rasa syukur patut kita panjatkan kepada Allah atas semua
takdir yang kita dapati. Atas Maha Kasih yang diberikan-Nya kepada alam, tak
ada yang merupakan satu yang memberatkan apalagi satu keburukan. Sebuah misteri
dan hikmah kebaikan selalu muncul di akhir masalah yang kita hadapi.
Puisi ini cukup sangat kita mengerti, karena dirangkai
dengan kata-kata yang juga mudah kita mengerti.
Pengulangan kata yang muncul cukup membuat puisi ini menjadi
menarik, tinggal lebih mengembangkannya dengan berbagi gaya bahasa dan sedikit
memainkan imajinasi.
Beberapa koreksi dan pertanyaan mungkin timbul di sini.
Kenapa penulis selalu menulis setiap awal kata dengan huruf kapital? Apakah
sebuah bentuk otoritas penulis atau sebuah bentuk penyimpangan dalam menulis
puisi?
Kenapa kita tidak menulis sesuai dengan EYD yang telah baku
dan ditetapkan. Yakin penulis sebenarnya tahu bagaimana pemakaian huruf kapital
dalam sebuah tulisan.
Jadi disarankan biasakanlah menulis sesuai aturan kebahasaan
yang telah ditentukan.
Juga sebuah ending yang perlu dipertanyakan dalam akhir puisi
ini. "WELCOME ERRORS", apakah perlu kita menyambut kedatangan sebuah
kesalahan?
Perlu sedikit pengontrolan emosi dan menyampaikan sebuah
pernyataan kepada khalayak ramai. Kata punya makna, kata juga bisa menjadi
penilai bagi pemiliknya.
Secara umum semangat penulis sangat positif untuk
menyampikan perasannya ke dalam kata-kata. Yakin semangat yang baik,
pengontrolan emosi yang stabil, memegang teguh akan sebuah nilai kebenaran,
akan membuat penulis semakin mapan memainkan mata pena dan hatinya.
Selamat menulis, tetap ditunggu ungkapan semangat lainnya.
Salam santun, salam karya.
TIM FAM INDONESIA
www.famindonesia.blogspot.com
[BERIKUT PUISI
PENULIS YANG DIPOSTING TANPA EDITING TIM FAM INDONESIA]
Masalah=pelajaran
Oleh Qurrota
A’yunizzahrooi
IDFAM924M Anggota FAM
Ponorogo
Masalah. Masalah. Masalah,-…
Satu Hal Yang Tidak Mungkin Terlepas Dalam Hidup Ini,
Mengeluh,,,Sudah Pasti,
Tapi, Alangkah Bijaksananya,
Jika Kita Mau Belajar Menerima dan Mensyukurinya,
Masalah Adalah Proses Pendewasaan Diri,
Masalah Adalah Pembelajaran dalam Hidup,
Karena Masalah,- Hidup Kita Akan Maju,
Karena Masalah,- Kita Belajar Tentang Sebuah Ketegaran,,,
“WELCOME ERRORS”…..
[sumber: www.famindonesia.blogspot.com]
0 komentar:
Post a Comment