Oleh Nuryaman Emil
Hamzah*)
Hilangnya akses komunikasi dengan dunia luar, telah menjadi
musibah yang sangat memilukan bahkan bisa dikategorikan sebagai tragedi. Betapa
tidak, berbagai transaksi, peluang dan aktivitas hampir semuanya lumpuh total.
Beberapa hari terakhir ini saya disibukkan membenahi
pertangkat komunikasi yang biasanya “mereka” melayani dengan sepenuh hati untuk
melakukan transaksi, komunikasi dan berkreasi, kini giliran saya yang harus
melayani mereka. Memperbaiki perangkat, mengutak-atik sistem yang error serta
memperbaiki sistem keamanan agar tidak terulang lagi di masa mendatang.
Musibah diawali oleh matinya perangkat komputer yang biasa
digunakan sebagai penunjang utama pekerjaan. Bukan hanya pengolahan berbagai
garapan yang terganggu, komputer tersebut merupakan perangkat utama yang
terhubung dengan modem yang biasa digunakan online berinteraksi di dunia maya
terutama di grup FAM.
Musibah berlanjut dengan terganggunya akun Yahoo yang
terindikasi disusupi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga
memerlukan pemulihan sekitar 48 jam.
Sebagai pelengkap penderitaan dan bisa jadi yang terparah
adalah rusaknya nomor hape kesayangan yang telah digunakan lebih dari 10 tahun.
Adalah suatu hal yang wajar terjadi, walaupun perangkat hape-nya berkali-kali
ganti tetapi nomor tersebut tidak pernah diganti. Lebih dahsyatnya lagi nomor
tersebut selalu online siang malam tidak pernah sengaja mematikan koneksinya
walaupun saat tidur.
Kenapa mereka tiba-tiba “berulah” di saat sangat dibutuhkan?
Ini salah siapa? Pantaskah kita berkata keeejaaam…! Coba kita teliti
satu-persatu.
Komputer sebagai perangkat utama tersusun dari
komponen-komponen yang diproduksi oleh pabrikan terkenal dan mempunyai reputasi
yang baik di dunia industri komputer. Power supply diproduksi oleh pabrikan
yang telah mengantongi berbagai lisensi standar mutu, keamanan, ramah
lingkungan dan tingkat efisiensi yang mencapai minimal 80%.
Berlanjut ke motherboard “si papan ajaib” merupakan hasil
racikan pabrikan kenamaan yang didukung oleh chipset northbright dan chipset
southbright besutan Intel dan berpendingin memadai. Dilengkapi socket memory
dengan teknologi dual kanal sudah cukup kencang disandingkan dengan processor
Intel hasil olahan pabriknya di Costarica.
Casing terbuat dari material yang memenuhi standar mutu
serta sirkulasi udara yang baik, sudah cukup mendukung untuk terciptanya sebuah
komputer yang handal. Begitu pula dua buah harddisk sebagai “storage device”
yang masing-masing berpendingin tambahan bisa dipastikan bisa menunjang kinerja
komputer secara keseluruhan.
Lalu di mana letak kesalahannya?
Setelah mengamati perangkat yang digunakan, sepertinya cukup
untuk dijadikan penunjang pekerjaan dengan beban yang cukup tinggi. Tetapi
kenapa mati juga?
Apabila dilihat dari penggunaan, komputer tersebut hampir
tidak pernah dimatikan 24 jam nonstop. Faktor lain, pasokan arus listrik yang
tidak stabil serta masa pakai barang yang mungkin sudah mencapai titik maksimal
bisa jadi sebuah jawaban.
Sedangkan akun Yahoo juga tidak sepenuhnya kesalahan bisa ditimpakan
kepada penyusup. Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kata sandi yang jarang
diubah atau kata sandi yang gampang ditebak sehingga memudahkan para hacker
leluasa menguasainya.
Akhirnya sebagian penyebab musibah tersebut tertuju kepada
saya sebagai pengguna perangkat-perangkat tersebut yang kurang memperhatikan
aspek keamanan.
Pengalaman kecil itu bisa kita tarik untuk menyikapi hal
yang lebih besar. Bagaimana kebobrokan bangsa kita yang tak kunjung selesai,
bisa jadi karena setiap elemen masyarakat bangsa kita terlalu banyak menuntut
tanpa memperhatikan apa upaya terbaik yang telah dilakukan oleh masing-masing
individu untuk kebaikan bangsa ini.
Begitu pula kebersamaan kita di Forum Aktif Menulis (FAM)
Indonesia, hanya upaya-upaya terbaik setiap anggota dan karya-karyanya yang
membuat FAM Indonesia bertahan dan terus berkembang. Sebaliknya terlalu banyak
menuntut tanpa memberikan solusi atau tanpa ikut berperan dalam derap langkah
FAM yang masih balita ini, bisa jadi berujung tragedi.
Oleh sebab itu marilah kita terus menggalang kebersamaan dan
menghasilkan karya-karya terbaik. Seperti halnya komputer yang tersusun atas
berbagai komponen, anggota FAM datang dari berbagai kalangan, berbagai daerah
dan adat-istiadat serta berbagai bentuk karya tulisnya, kita menyatu menopang
kekokohan FAM Indonesia. Sebesar apapun upaya ikhlas kita dalam dakwah bilqolam
ini tidak akan sia-sia.
Semangat berkarya! Salam santun.
*) Penulis adalah
anggota FAM Pandeglang
0 komentar:
Post a Comment